SELAMAT DATANG DI WWW.JURAGANCASINO.COM !!! SITUS BETTING CASINO ONLINE TERPERCAYA YANG MENYEDIAKAN PELAYANAN TERBAIK !!! | 1 USER ID BISA UNTUK MEMAINKAN SEMUA PERMAINAN CASINO DAN SABUNG AYAM | Berikut Jadwal BANK OFFLINE : BCA ( Senin - Jumat : 21.00 - 00.30 WIB, Sabtu : 00.00 - 04.00, Minggu : 24 Jam ) BRI ( 22.10 - 05.00 WIB ) Mandiri ( 23.00 - 03.00 WIB ) BNI ( Online 24 Jam ) Danamon ( Online 24 JAM )

Header Ads

JURAGAN CASINO

1005 Orang di Kota Singkawang Mengidap HIV/AIDS


Singkawang, Tangkalnews – Akibat yang Ditimbulkan HIV/AIDS ,banyak penderita HIV/AIDS pada usia produktif yang meninggal pada usia muda.Penderita HIV/AIDS tidak dapat melakukan pekerjaan secara maksimal, atau bahkan harus kehilangan pekerjaan karena kondisi fisik yang tidak baik. HIV/AIDS berperan dalam berkurangnya motivasi atau semangat karena takut akan di diskriminasi.Kehilangan teman, rasa khawatir penularan, dan tingginya biaya medis.

HIV/AIDS adalah penyakit yang menjadi momok bagi manusia di seluruh dunia dan apalagi hingga kini belum ada obat yang mampu menyembuhkannya penyakit tersebut.

Kota Singkawang.Hingga Juli 2017 tercatat 1.005 orang positif mengidap HIV/AIDS,golongan usia,didominasi antara umur 15-40 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki yang lebih banyak mengidap HIV/AIDS.

Menurut Pengelola Program Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Singkawang, Roby Sanjaya mengungkapkan bahwa memang terjadi penurunan, namun secara kelompok risikonya terbilang tinggi terutama kepada kelompok umum yaitu ibu rumah tangga.

“maksudnya banyak ibu-ibu rumah tangga yang terinfeksi virus HIV, namun yang dimaksud dengan ibu-ibu rumah tangga ini adalah sifatnya umum,”katanya.

Tambahnya lagi,”kami juga menggencarkan sosialisasi terutama kepada kelompok-kelompok umum. Karena secara nyata, kasus tersebut banyak ditemukan pada kelompok umum seperti ibu-ibu rumah tangga,” lanjutnya.

Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie mengaku sangat prihatin dengan tingginya angka pengidap HIV/AIDS di Kota Singkawang.Mengingat masyarakat Kota Singkawang hanya berjumlah 200 ribu lebih.

“Ini angka yang sangat mengkhawatirkan,pemeritnah dalam hal ini dinas terkait serta penyuluh dari KPA harus lebih gencar melakukan sosialisasi bahaya dan penyebab terjangkitnya penyakit mematikan tersebut,”paparnya.(Sumianto)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.