SELAMAT DATANG DI WWW.JURAGANCASINO.COM !!! SITUS BETTING CASINO ONLINE TERPERCAYA YANG MENYEDIAKAN PELAYANAN TERBAIK !!! | 1 USER ID BISA UNTUK MEMAINKAN SEMUA PERMAINAN CASINO DAN SABUNG AYAM | Berikut Jadwal BANK OFFLINE : BCA ( Senin - Jumat : 21.00 - 00.30 WIB, Sabtu : 00.00 - 04.00, Minggu : 24 Jam ) BRI ( 22.10 - 05.00 WIB ) Mandiri ( 23.00 - 03.00 WIB ) BNI ( Online 24 Jam ) Danamon ( Online 24 JAM )

Header Ads

JURAGAN CASINO

Interogasi Pencuri Pakai Ular Polisi Papua Disorot Dunia


Interogasi Pencuri Pakai Ular Polisi Papua Disorot Dunia

Menyeret kasus pelanggaran HAM di Papua.

Juragan Casino -  
Model interogasi yang dilakukan Polres Jayawijaya, Papua, terhadap terduga pelaku pencurian menjadi sorotan dunia. Sebab, para penyidik menggunakan ular untuk mengorek keterangan tersangka.

Ular itu dililitkan ke leher, sementara tangan tersangka pencurian itu diborgol. Tak hanya media nasional, media-media asing pun turut menyurut model interogasi tersebut.
Laman Hufftington Post misalnya. Media Amerika Serikat itu memuat artikel proses penyidikan itu dengan judul Indonesian Police Apologize for Interrogate Suspect.
www.jurgancasino.com
Jurnalis David Moye menulis, meski tindakan itu tidak profesional, kepala polisi tetap mempertahankan pendapat itu.
 Berita Hufftington Post

Sementara itu, BBC secara spesifik menggambarkan tindakan menakut-nakuti tersangka dengan ular. BBC juga menyertakan sejumlah tindakan pelanggaran hak azasi manusia yang terjadi di Papua.
Sementara itu, laman Al Arabiya juga menurunkan berita lengkap mengenai peristiwa itu. Termasuk pernyataan maaf Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya.
Dalam artikel berjudul Indonesia police apologize for using snake in Papuan interrogation itu, diulas sejumlah pelanggaran hukum di Papua dan kronologi kejadian.

 Berita yang diturunkan Al Arabiya

Penjelasan Polisi

Peristiwa interogasi menggunakan ular tersebut terjadi pada Jumat 8 Februari 2019. Menurut laman Pojoksatu.id, Tonny Ananda sempat menyebut tindakan itu karena polisi ingin memberi rasa aman ke masyarakat.
Menurut dia, masyarakat Jayawijaya mendukung cara interogasi polisi karena jenuh dengan aktivitas pencurian. Dia berdalih, ular yang digunakan untuk interogasi merupakan ular jinak dan tidak berbisa.
“ Ini sempat viral di media sosial, dibesar-besarkan di daerah lain. Di sini masyarakat mendukung. Ular jinak, tidak berbisa, tidak menggigit dan setelah diberikan ular, pencuri itu mengakui perbuatannya,” kata dia.
Ananda menyebut, proses interogasi itu tidak disertai aksi pemukulan dan berdasarkan inisiatif anggotanya sendiri.
“ Tidak ada pemukulan, hanya sebatas menakuti dan kami akan menindaktegas anggota kami,” kata dia.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.