Dia menyiarkan aksi ekstremnya secara langsung di media sosial.
Juragan Casino - Dunia maya menjanjikan ketenaran dalam waktu singkat. Bukan sesuatu yang mengherankan jika banyak orang nekat berbuat apa saja demi bisa viral di internet.
Bahkan, ada juga mereka yang merelakan nyawa hanya demi bisa terkenal. Seperti pria asal China satu ini.
Chu, 29 tahun, tewas sebelum Tahun Baru akibat terlalu banyak minum cairan. Dia bahkan mengunggah aksi ekstremnya secara live streaming di media sosial.
Pemuda ini dilaporkan meminum bir, spiritus, hingga
minyak goreng selama tiga bulan berturut-turut. Lama kelamaan, tubuhnya melemah dan akhirnya menyerah.
Dikutip dari
Nextshark, Chu membuat siaran langsung terakhirnya lewat aplikasi video Liaoliao pada 31 Desember tahun lalu.
Dia minum
alkohol di depan kamera di sebuah supermarket di Dalian, Provinsi Liaoning sebelum akhirnya jatuh
sakit dan meninggal dalam taksi di tengah perjalanan pulangnya.
Tak Istirahat 3 Bulan
Salah satu teman Chu yang tidak berkenan disebut namanya mengatakan, pria itu tewas bukan karena kebanyakan minum cairan. Tetapi karena tidak pernah istirahat.
" Dia mati bukan karena minum di hari itu, tapi karena dia sudah melakukannya selama tiga bulan lamanya. Dia minum bir dan cairan lainnya tanpa pernah istirahat, bahkan sehari saja," kata teman Chu.
Pada satu titik, Chu sudah tidak sanggup lagi. Tetapi, dia memaksakan diri demi mendapatkan uang.
" Dalam salah satu video, dia duduk untuk memberitahu orang-orang dia sudah tidak sanggup lagi melakukannya. Dia sempat kejang, tapi orang-orang tetap memintanya untuk lanjut," ucap teman Chu melanjutkan."
Seorang broadcaster mandiri seperti Chu akan melakukan segala macam aksi yang memungkinkan di bawah aturan penyensoran.
Mulai dari bernyanyi, menari, bermain gim, makan, minum, apapun, demi mengejar ketenaran dalam dunia maya.
Setelah kasus kematian Chu, Liaoliao menunda
operasi untuk menjalankan mekanisme 'inspeksi diri'. Konon, kebijakan ini dijalankan platform berbagi video asal China ini lantaran harus menaati aturan dari pemerintah setempat mengenai " pembersihan internet" .
Tidak jelas siapa yang bisa dimintai pertanggungjawaban atas kematian Chu. Tetapi, seorang pria bermarga Wang muncul dan membuat pengakuan dia turut bertanggung jawab karena menjadi pemantau chat room yang digunakan Chu.
Tidak ada komentar