JuraganCasino - Setiap tanggal 14 Februari, jutaan orang di seluruh dunia merayakan Valentine. Umumnya, pada hari yang indentik dengan hari kasih sayang ini, banyak pasangan saling bertukar kado untuk merayakannya. Bingkisan berupa coklat, bunga, boneka lucu, makan malam romantis berhiasa lilin, hingga pernak - pernik bernuansa merah muda menjadi benda yang umum di berikabn oleh pria kepada wanita di hari valentine.
Tetapi pernakah anda bertanya - tanya bagaimana hari yang di dedikasikan untuk cinta ini terjadi ? Dengan laporan dari Kathlen Davis, wakil editor di Fact Company, berikut 4 fakta unik tentang Valentine
Ada dua teori tentang asal usul Hari Valentine. Pertama, menurut History.com, tiap tanggal 13-15 Februari, warga Romawi kuno merayakan Lupercalia. Upacara ini dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan seekor anjing.
Kemudian, para pria --dalam keadaan setengah telanjang-- berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali berlumuran darah yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan.Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, itulah yang dilakukan oleh orang-orang Romawi sampai tahun 496 Masehi. Sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.
Teori kedua adalah bahwa ketika Kaisar Romawi, Claudius II, berusaha untuk meningkatkan pasukannya, ia melarang laki-laki muda untuk menikah, karena baginya, pria lajang adalah prajurit dengan kekuatan fisik dan rohani terbaik.Dalam semangat yang membara, salah seorang prajurit bernama St. Valentine menentang larangan itu dan melakukan pernikahan rahasia, lapor History.com. Karena ketidaktaatannya, ia dieksekusi mati pada 14 Februari. Sejak saat itulah, hari kematian St. Valentine diperingati sebagai Hari Kasih Sayang.
Setiap tahun, anak-anak di sejumlah sekolah dasar di seluruh Amerika membagikan kartu Hari Valentine kepada teman sekelas mereka. Menurut History.com, catatan tertua Valentine adalah sebuah puisi yang ditulis oleh Charles Duke of Orleans kepada istrinya, ketika dia dipenjara di Tower of London pada 1415.
Dia dikenal sebagai "Mother of the American Valentine" untuk bidang seni dan sentimen desainnya, Time melaporkan. Sebelum Howland mengkomersialkannya, valentine di Amerika dinilai kurang romantis dan lebih komik.Inspirasinya datang dari kartu ucapan yang penuh perhatian dan manis, yang beredar di Inggris, dan dia memutuskan untuk menjual desain serupa di AS.Selama tahun 1850-an, Esther mendapatkan US$ 100.000 per tahun, yaitu sekitar US$ 3 juta hari ini, menurut Time.
Sebanyak 144 juta kartu ucapan dibuat setiap tahun di Amerika Serikat untuk ditukarkan pada Hari Valentine, menurut Hallmark.Pada Abad Pertengahan, pria dan wanita muda menulis nama mereka sendiri untuk mengetahui pasangan mereka di Hari Valentine, LA Times melaporkan.Menurut Smithsonian, mereka akan memakai nama yang disematkan di lengan baju mereka selama satu minggu, sehingga semua orang akan tahu apa yang seharusnya mereka rasakan.Menurut National Confectioners Association, sekitar 65% orang Amerika percaya bahwa kemasan permen dan cokelat pada Hari Valentine harus berwarna merah dan merah muda.
Pada tahun 1847, apoteker asal Boston, Oliver Chase, menemukan sebuah mesin yang menyederhanakan proses produksi permen. Ia pun berhasil menghasilkan robot pembuat permen pertama, menurut The Oxford Encyclopedia of Food and Drink.Setelah mengidentifikasi peluang untuk merevolusi bisnis permen, Chase mengalihkan fokusnya ke produksi permen dengan wafer Necco.Permen memiliki bentuk ikonik di kemudian hari
Tidak sampai 15 tahun setelah penciptaan wafer Necco, saudara laki-laki Daniel Chase, Oliver Chase, mengembangkan cara untuk mencetak kata-kata ke badan permen, dengan alas rol dan pewarna makanan nabati.Menurut The Huffington Post, permen teersebut resmi menjadi berbentuk hati pada tahun 1902. Sedangkan pada hari ini, pihak wafer Necco mengatakan, sekitar 100.000 produknya dijual setiap tahun.
Bentuk hati tidak selalu merupakan simbol romantisMenurut Time, hati adalah organ yang dulu diyakini menjadi pusat ingatan manusia, di mana perasaan cinta terekam. Namun, ada seniman Prancis dan Italia dari Abad ke-14 yang merubah stigma tersebut. Kedua artis ini adalah orang pertama yang mulai menggunakan motif tersebut dalam pekerjaan mereka.
Tidak ada komentar